Lihatkembali naskah buku, lalu atur halaman judul dan balik halaman judul. Dalam mengatur kedua halaman tersebut tidak ada aturan tertentu. Namun penting bagi penulis untuk melihat hal-hal yang perlu dicantumkan dalam kedua halaman tersebut. Biasanya halaman judul memuat judul, subjudul (jika ada), dan nama penulis. Apakah kamu seorang penulis? Banyak penulis mengabaikan posisi duduk yang benar saat menulis dan ini berbahaya. Orang bilang, pekerjaan paling aman dan nyaman adalah bekerja di atas meja kerja dimana di depannya adalah layar komputer PC maupun laptop. Benarkah demikian? Realitanya, dari berbagai hasil penelitian yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal menyampaikan hal sebaliknya bahkan dipengaruhi oleh benar tidaknya posisi yang tepat saat menulis. Loh, emang posisi saat menulis mempengaruhi kinerja dan juga hasil tulisan? Ya pasti dong. Kalau tidak nyaman ya akan tidak produktif serta fokus dapat terpecah. Harus dikuai, di dunia ini nyaris tidak ada profesi yang tidak memiliki resiko pada kesehatan. Bahkan seorang atasan atau pimpinan yang bertugas sebagai otak dari tim yang dibawahinya rentan mengalami stres dan depresi. Padahal yang berlalu-lalang tentu saja adalah bawahannya. Hal ini juga berlaku untuk profesi penulis. Sekilas kegiatan menulis, terutama di depan perangkat komputer aman dari resiko kesehatan. Kenyataannya tidak demikian. Mengatasinya, para penulis bisa menjaga posisi yang tepat saat menulis. Seperti apa posisi yang dianggap tepat disini? Daftar Isi Artikel 1Posisi yang Tepat saat Menulis 1. Jarak Pandang ke Layar PC/Laptop2. Atur Kecerahan Layar3. Posisi Lengan yang Benar4. Posisi Tubuh5. Posisi Lutut Jangan Menyilang6. Menggunakan Kursi dan Meja yang Pas dengan Postur7. Melakukan Peregangan Tubuh dan Pergelangan Berkala8. Selalu Jeda Berkala untuk Minum atau Istirahat Posisi yang Tepat saat Menulis Menulis bagi beberapa orang bisa dijadikan profesi, Indonesia sendiri memiliki daftar panjang penulis dengan karya besar. Tidak hanya sukses menerbitkan buku best seller dan mengangkatnya ke layar lebar maupun series. Beberapa penulis juga produktif dalam mendukung perkembangan IPTEK di Indonesia maupun di dunia. Contohnya adalah para dosen yang sibuk menulis dan mempublikasikannya agar bisa memberikan ilmu dan solusi kepada lebih banyak orang. Bagi penulis yang hidup dari hasil tulisannya, tentu akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menulis. Mereka memiliki jam kerja fleksibel, yang artinya tidak pandang hari bisa terus mengetik di depan komputer. Duduk terlalu lama di depan komputer memberi sejumlah resiko kesehatan. Mulai dari tingginya resiko mengalami obesitas, gangguan kesehatan mata, gangguan otot, sampai menderita penyakit serius seperti saraf kejepit dan lain sebagainya. Apa kendalamu saat menulis buku? Meminimalkan resiko tersebut, para penulis perlu menerapkan pengaturan posisi yang tepat saat menulis. Posisi duduk yang tepat bisa membantu menjaga kesehatan sehingga bisa terus produktif menulis. Berikut adalah daftar posisi ideal yang dianjurkan 1. Jarak Pandang ke Layar PC/Laptop Kebanyakan penulis masa kini menulis karya dengan menggunakan perangkat komputer. Baik itu PC maupun laptop, meski beberapa juga menggunakan tablet untuk menulis cerita dimana saja dan kapan saja. Apapun perangkat elektronik yang digunakan untuk menulis, pastikan untuk mengatur jarak pandang ke layar. Paling dianjurkan adalah berjarak 50 sampai 100 cm. Sehingga jangan terlalu dekat ke layar perangkat, karena radiasinya bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Selain itu, cahaya dari layar bisa membuat mata cepat lelah dan kering. Inilah alasan kenapa penulis dianjurkan memakai kacamata radiasi. Panduan Expert Menulis Novel Sampai Terbit penulis sudah unduh dan baca e-book Panduan Menulis Novel ini! 2. Atur Kecerahan Layar Selain mengatur jarak pandang, penulis juga perlu mengatur tingkat kecerahan layar pada perangkat yang dipakai menulis. Tingkat kecerahan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan bisa ditemukan pada menu pengaturan. Usahakan dibuat rendah, sebab jika terlalu cerah bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada mata. Misalnya mata menjadi cepat lelah dan kering sehingga sering gatal, menjadi terlalu sensitif, dan pada beberapa orang bisa menjadi merah. Idealnya tingkat kecerahan layar adalah 80 persen, sehingga jangan sampai di angka 100 persen. Terlalu terang kurang baik bagi kesehatan, sementara jika terlalu redup bisa mengganggu aktivitas menulis. Bagaimana bisa menulis jika layar terlalu gelap? 3. Posisi Lengan yang Benar Berikutnya dalam pengaturan posisi yang tepat saat menulis adalah mengenai posisi lengan. Saat menulis sebaiknya menempatkan komputer di atas meja dan penulis duduk di depannya. Posisi lengan idealnya membentuk sudut 90 derajat, sehingga membantu mengatur jarak pandang dan postur tubuh. Jika lengan tidak dalam posisi yang benar maka bisa menyebabkan gangguan pada tulang punggung. Sehingga bagi penulis yang keliru dalam mengatur posisi lengan bisa merasakan sakit atau nyeri punggung. Selain itu bisa juga mengalami nyeri dari pergelangan tangan sampai ke bahu, apabila posisi lengan ini salah dalam jangka panjang. 4. Posisi Tubuh Berikutnya adalah mengatur posisi tubuh atau lebih tepatnya postur tubuh. Pastikan tulang punggung dalam kondisi tegak bukannya terlalu membungkuk. Sebab bisa menyebabkan nyeri pada punggung dan mengubah struktur tulang punggung. Dalam dunia medis bisa mengalami skoliosis. Banyak ahli mengatakan, posisi terbaik jika bekerja di depan komputer adalah dengan berdiri. Namun, jika terlalu lama berdiri maka dijamin akan merasa pegal. Tidak masalah duduk, selama bisa memastikan posisi tubuh selalu tegak. 5. Posisi Lutut Jangan Menyilang Posisi yang tepat saat menulis juga berhubungan dengan posisi lutut atau kaki. Idealnya kaki ini ditekuk membentuk sudut 90 derajat. Jika posisi kaki terlalu pendek dan menggantung, maka tempatkan kursi kecil sebagai sandaran kaki untuk menjaga posisinya tetap stabil. Kemudian, usahakan jika merasa pegal meluruskan kaki. Pilih meja yang terdapat tempat khusus untuk meletakan kaki. Hindari kebiasaan menyilangkan kaki saat menulis karena bisa mengganggu peredaran darah. Hal ini bisa menyebabkan nyeri pada persendian kaki, dengkul, dan bisa juga memicu varises. 6. Menggunakan Kursi dan Meja yang Pas dengan Postur Selain mengatur posisi tubuh, pastikan menggunakan peralatan menulis yang sesuai. Salah satunya dari pemilihan meja dan kursi yang dipakai untuk menulis. Ketinggian meja sebaiknya disesuaikan dengan tinggi badan, begitu juga dengan kursi. Jangan sampai saat posisi duduk, kaki menggantung terlalu jauh dari lantai dan perlu menegakan kepala. Sebab bisa menyebabkan nyeri pada leher yang menjalar sampai ke punggung. Jika bingung, pilih meja dan kursi yang ketinggiannya bisa diatur sendiri di rumah. 7. Melakukan Peregangan Tubuh dan Pergelangan Berkala Penulis bisa menghabiskan waktu seharian di depan komputer untuk menyelesaikan tulisannya. Baik karena kebetulan ide menulis mengalir sangat deras atau bisa karena dikejar oleh deadline. Jika terlalu lama duduk maka bisa menyebabkan nyeri pada punggung, leher, dan mata menjadi cepat lelah bahkan kering. Maka penting untuk melakukan peregangan tubuh secara berkala. Misalnya dilakukan per 20 menit setelah mengetik, kemudian mencoba berdiri dan melakukan gerakan ringan. Hal ini membantu melancarkan kembali peredaran darah sekaligus meminimalkan resiko kesehatan karena duduk di depan komputer terlalu lama. 8. Selalu Jeda Berkala untuk Minum atau Istirahat Menulis sampai seharian penuh tidak masalah, selama dalam pengerjaannya memberikan jeda secara berkala. Selain melakukan peregangan per 20-30 menit sekali. Penulis juga bisa memberi jeda dengan makan, minum, sekaligus istirahat. Bisa mencoba berbaring di kasur atau mungkin kursi sofa terdekat dengan meja kerja. Sehingga bisa membantu meregangkan tulang punggung sekaligus memberi efek relaksasi di badan. TIdak harus berjam-jam, cukup 5 menit tidak masalah. Menulis bisa dilakukan dalam jangka panjang dan dijamin tubuh dalam kondisi baik-baik saja. Rahasianya adalah dengan mengatur posisi yang tepat saat menulis seperti yang dijelaskan di atas. Jika selama ini belum mengatur posisi seperti yang dijelaskan, maka bisa dimulai sekarang juga karena kesehatan menjadi modal untuk bisa terus menulis Pujianti Baca juga artikel penting lainnya dari Penerbit Buku Bukunesia. 6 cara Mengatasi Kehabisan Ide MenulisApa itu sasaran pembaca?5 Rahasia Sukses Branding Seorang Penulis PenerbitBuku - Menulis buku merupakan salah satu keinginan masyarakat yang tidak dapat semua orang untuk melakukannya. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman dengan cara menulis buku yang baik dan benar. Maka langkah awal yang wajib Anda ketahui ketika hendak menulis buku adalah cara untuk menulisnya. Nggak sulit loh ternyata menulis buku
ï»żBerandaJarak mata dan buku yang tepat saat menulis terdap...PertanyaanJarak mata dan buku yang tepat saat menulis terdapat pada gambar. . . .Jarak mata dan buku yang tepat saat menulis terdapat pada gambar. . . .Jawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah duduk yang benar membuat jarak mata dan buku menjadi tepat. Jarak mata dan buku jadi tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat. Jadi, jawaban yang tepat adalah duduk yang benar membuat jarak mata dan buku menjadi tepat. Jarak mata dan buku jadi tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat. Jadi, jawaban yang tepat adalah pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!333©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
12956604631567172409 Menulis itu berbeda dengan mengarang. Menulis adalah kegiatan kebahasaan produktif yang merangkaikan beragam tulisan, baik bersumber dari tulisan orang lain maupun pemikiran penulis. Mengarang dapat didefinisikan sebagai kegiatan mengeluarkan pikiran imajinatif menjadi bentuk karangan. Berdasarkan definisi itu, tentu akan
WritingWritten by MasterClassLast updated Mar 2, 2022 ‱ 5 min readA step-by-step guide can help new authors overcome the intimidating parts of writing a book, allowing them to stay focused and maximize their creativity.
TeknikMenulis | Buku ajar pada dasarnya adalah buku pegangan untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar di bidang tertentu dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi. Definisi tersebut tentu membuat buku ajar menjadi salah satu jenis buku yang perlu untuk diperhatikan secara serius.
Teknik menulis buku atau karya ilmiah tentunya tidak hanya memerhatikan substansinya saja. Ada beberapa hal teknis yang perlu diperhatikan agar tulisan rapi dan sesuai dengan ketentuan teknis. Salah satu dari sekian banyak ketentuan teknis yang ada adalah penomoran halaman. Saat menulis buku, mungkin penulis terlalu fokus pada substansi sehingga lupa menambahkan nomor halaman atau page number. Masih banyak anggapan bahwa substansi alias isi tulisan lebih penting daripada teknisnya. Padahal, hal-hal teknis yang seringkali dianggap sepele seperti ini memiliki pengaruh terhadap kerapian tulisan. Sama halnya dengan teknis penulisan yang seringkali dikesampingkan atau diabaikan, penomoran halaman juga disepelekan karena penyisipannya yang mungkin dianggap ribet. Pada dasarnya, memberikan nomor pada halaman penting untuk dilakukan. Penomoran halaman berfungsi untuk melacak semua halaman yang ada dalam suatu naskah atau dokumen. Selain itu, adanya nomor halaman dapat digunakan untuk mengetahui dan memastikan halaman agar tersusun sesuai urutan. Penomoran halaman akan mempermudah proses penyusunan suatu naskah semenjak dicetak sebagai draf hingga diterbitkan dan dipublikasikan. Jika Anda mengabaikan atau lupa memberi nomor halaman saat menulis buku, ada baiknya mengingat kembali tata cara penomoran halaman. Dalam tulisan ini akan diuraikan langkah-langkah teknik menulis menomori halaman dalam dua cara. Menambahkan Nomor Halaman Dengan menggunakan program Microsoft Word, Anda bisa menambahkan nomor halaman secara otomatis. Penomoran halaman tidak perlu dilakukan dengan cara manual sehingga menyulitkan Anda. Untuk memberikan nomor pada halaman, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut. Double click bagian Header & Footer, lalu klik Tab Insert, lalu pilih Page Number untuk menyisipkan nomor halaman. Anda bisa memilih peletakan nomor halaman di bagian atas atau bawah halaman sesuai yang Anda inginkan. Anda juga bisa menentukan letak halaman di dalam margin atau di posisi kursor terakhir. Pilih letak nomor halaman di bagian samping kanan, tengah atau samping kiri. Anda bisa menentukan gaya penyisipan nomor halaman. Pilih sendiri lokasi nomor halaman dengan mouse. Dalam tampilan berikutnya akan terdapat banyak pilihan gaya nomor halaman. Gaya tersebut akan menentukan tampilan nomor halaman. Dalam tampilan letak nomor halaman terdapat kategori “Page X of Y” yang bisa disisipkan ke semua lokasi, kecuali di dalam margin. Usai memilih gaya nomor halaman, tab desain akan terbukan fokus dokumen akan beralih ke bagian Header atau Footer. Anda bisa mengganti format nomor halaman dengan klik Page Number di sisi kiri tab Design kemudian pilih Format Page Numbers.. Sebuah jendela baru akan terbuka untuk mengubah gaya penomoran halaman. Anda bisa memilih angka Arab, huruf, atau angka Romawi untuk disisipkan di suatu halaman. Anda juga dapat menyisipkan nomor bab dan letak dimulainya penomoran halaman pada naskah atau dokumen. Jika sudah selesai, Anda bisa menutup tab Design dengan melakukan klik pada tombol X berwarna merah dan putih di sebelah kanan. Klik di bagian tersebut juga dapat menutup Header & Footer Tools. Mengubah Gaya Nomor Halaman di Bagian Tengah Dokumen Selain menyisipkan nomor halaman, Anda juga bisa melakukan hal yang lebih kompleks, seperti mengubah gaya nomor halaman di tengah naskah. Untuk melakukannya, Anda bisa menempuh langkah-langkah di bawah ini. Memilih nomor halaman yang ingin diubah. Menempatkan kursor di awal dari halaman yang ingin diganti penomorannya. Kemudian klik Tab Page Layout dan pilih kategori Page Setup,lalu klik Setelah itu, pilih Next Page dari daftar opsi yang tersedia. Berikutnya, lakukan double click pada bagian Header atau Footer agar tab Design Selanjutnya, klik Link to Previous dan Anda akan berada di kategori Dokumen kemudian akan terbagi menjadi dua, yang bisa digunakan untuk mengganti Header dan Footer. Tautan antara Header dan Footer akan terpisah dan Anda bisa menghapus tautan di bagian yang benar sesuai dengan lokasi dan nomor halaman yang diinginkan. Berikutnya, klik tombol Page Number pada bagian Header & Footer, lalu masukkan nomor halaman yang baru. Anda dapat menggunakan jendela Page Number Format untuk mengubah gaya penomoran. Terdapat dua opsi untuk melakukan tindakan ini, yakni meneruskan penomoran atau memulai penomoran baru. Uraian di atas dapat Anda gunakan untuk menambahkan nomor halaman sekaligus mengubahnya dengan gaya yang Anda inginkan. Anda dapat memanfaatkan berbagai kelengkapan yang ada di Microsoft Word untuk melakukan hal tersebut. Menomori halaman tentunya bukan lagi hal yang sulit atau malas Anda lakukan ketika Anda telah mengetahui langkah-langkahnya dengan benar. Apalagi, jika Anda sedang menulis buku. Anda bisa memilih format-format penomoran halaman sesuai dengan ketentuan yang harus dipenuhi dalam naskah. Bagi penomoran halaman di tiap-tiap bab, Anda juga bisa menghilangkan nomor halaman di tiap-tiap halaman pertama suatu bab. Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat melihat Artikel-artikel berikut Teknik Menulis Cara Membuat Daftar Isi secara Otomatis di Ms. Word Teknik Menulis Menyusun Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku Ajar Teknik Menulis 5 Hal dalam Buku Ajar yang Harus Diperhatikan! Teknik Menulis Buku, dengan Membaca Teks Kehidupan Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini! Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download. [Wiwik Fitri Wulandari] Referensi

BukuPegangan Siswa Matematika SMP Kelas 9 Kurikulum 2013 - Semester 1 (1) by Desire Academic. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. Bab 4 Persamaan Garis Lurus. by Chandra Puspitasari. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. Download Download PDF.

TĂ©lĂ©charger l'article TĂ©lĂ©charger l'article Écrire un bon livre est une vraie prouesse. Votre livre pourrait vous rendre cĂ©lĂšbre et ou millionnaire 
 ou prendre la poussiĂšre dans les librairies. La plupart d’entre nous prĂ©fĂšre probablement la premiĂšre option ! Apprenez quelques techniques qui feront de vous une star de la littĂ©rature. Commencez par vous fixer des objectifs quotidiens et rĂ©alistes. Une fois que vous avez Ă©crit votre livre, Ă©tudiez les diffĂ©rentes options qui vous permettront de le publier. Avant d’écrire votre chef-d’Ɠuvre, gardez en tĂȘte que faire publier un livre n’est pas chose facile, en particulier si vous souhaitez ĂȘtre publiĂ© par une grande maison d’édition. PrĂ©parez-vous Ă  rencontrer des dĂ©ceptions et des Ă©checs. Ne laissez pas pour autant ces obstacles vous dĂ©courager. AprĂšs tout, bien des auteurs cĂ©lĂšbres ont essuyĂ© des dizaines et des dizaines de refus. Qui sait ? Vous pourriez rejoindre les rangs de JK Rowling, Bernard Werber, James Patterson et autres auteurs accomplis. 1 Commencez par former des idĂ©es. Notez vos idĂ©es, puis sĂ©lectionnez celles sur lesquelles vous souhaitez travailler. Commencez par dĂ©terminer le type de livre que vous aimeriez prĂ©senter. Serait-ce un livre Ă©ducatif couvrant des sujets comme les maths, la science ou le domaine des affaires et de la finance ? Peut-ĂȘtre serait-ce un roman ou encore une autobiographie. Vous pourrez choisir le genre que vous voudrez. Vous devrez simplement choisir une idĂ©e et la suivre jusqu’au bout. Stephen King, un auteur d'Ă©pouvante trĂšs connu, a dĂ©clarĂ© ne pas Ă©crire ses idĂ©es dans un cahier. Pour lui, Le carnet d’un Ă©crivain est la meilleure façon au monde d’immortaliser les mauvaises idĂ©es [1] . » Cela ne devra pas vous empĂȘcher de mettre vos idĂ©es par Ă©crit, dans un carnet que vous pourrez emporter partout avec vous. Si cette approche vous convient, notez les idĂ©es qui vous viennent Ă  l’esprit. Veillez cependant Ă  ne pas noter tout ce qu’il vous passe par la tĂȘte. Demandez-vous si l’idĂ©e en question est suffisamment bonne pour que vous vous en souveniez le lendemain si vous ne la mettiez pas par Ă©crit. Une fois que vous trouvez l’inspiration pour une idĂ©e sur laquelle vous voulez travailler, commencez Ă  Ă©crire. 2 N’ayez pas peur de faire des erreurs. Vous pourrez toujours les corriger plus tard. Les meilleures histoires prennent forme en s’attelant Ă  leur Ă©criture, sans se concentrer sur la moindre erreur. Si vous relisez sans cesse ce que vous avez Ă©crit, vous aurez probablement envie d’apporter constamment des modifications Ă  votre texte, au lieu de poursuivre votre histoire. Lorsque vous Ă©crivez un livre avec l’espoir de le publier, vous devrez Ă©crire de nombreux brouillons avant que l’ouvrage soit prĂȘt Ă  ĂȘtre prĂ©sentĂ© Ă  un Ă©diteur. Certains de ces brouillons apporteront surement des changements majeurs Ă  votre histoire. Alors que vous commencez tout juste Ă  Ă©crire, vous devrez crĂ©er un monde et mettre vos idĂ©es par Ă©crit. Construisez des personnages. Certains livres sont avant tout centrĂ©s autour d’une intrigue. Cependant, les livres qui ont le plus de succĂšs sont gĂ©nĂ©ralement davantage centrĂ©s autour des personnages et de l’importance de la situation dans laquelle ils se trouvent. Si l’intrigue permet de faire avancer l’histoire, ce sont les liens entre les personnages qui font vendre le livre. Cela s’applique aussi bien que vous Ă©criviez de la fantaisie, comme Harry Potter ou un roman, comme Freedom, de Jonathan Franzen. Concentrez-vous sur qui » fait partie de l’histoire. Les quand, quoi, oĂč, pourquoi et comment » viendront naturellement [2] . 3 Fixez-vous des objectifs quotidiens. Il ne sera pas nĂ©cessaire de vous imposer une limite Ă  ce que vous pourrez Ă©crire chaque jour. Cependant, fixez-vous un minimum. Cela vous aidera Ă  vous concentrer sur l’histoire. Que vous vous fixiez pour objectif d’écrire 300 mots par jour ou bien d’écrire une heure par jour, cela vous aidera Ă  avancer dans votre travail. 300 mots par jour ne reprĂ©sentent peut-ĂȘtre pas beaucoup, mais ce sera tout de mĂȘme un bon point de dĂ©part. Si vous ĂȘtes un Ă©crivain dĂ©butant ou que vous n’avez pas beaucoup de temps, fixez-vous un petit objectif, que vous atteindrez facilement. Les objectifs plus importants seront difficiles Ă  atteindre et pourraient parfois vous dĂ©courager d’écrire. Vous devrez avancer pas Ă  pas, afin d’atteindre votre objectif final. Vous pourrez augmenter votre objectif quotidien alors que vous progressez ou si vous avez davantage de temps Ă  consacrer Ă  l’écriture. Assurez-vous simplement de vous y tenir. MĂȘme lorsque vous peinez Ă  Ă©crire, forcez-vous et atteignez vos objectifs. Vous ne pourrez jamais savoir lorsque l’inspiration se fera sentir. Installez-vous pour travailler dans un endroit calme et isolĂ©. Un endroit calme oĂč vous pourrez vous concentrer et que vous pourrez vous approprier sera trĂšs prĂ©cieux. MĂȘme si vous vous installez au cafĂ© du coin, trouvez un coin oĂč vous ne serez pas trop distrait. 4 Soyez assidu. Beaucoup d’écrivains commencent avec beaucoup d’entrain, puis se laissent rapidement distraire, alors que le processus d’écriture les frustre ou les ennuie. L’une des façons les plus simples d’éviter cela sera simplement de vous assoir Ă  votre bureau et de vous mettre Ă  Ă©crire. Atteindre constamment vos objectifs quotidiens vous aidera Ă  avancer. Le simple fait de vous assoir Ă  votre bureau et de noircir les pages vous aidera Ă  faire de votre rĂȘve une rĂ©alitĂ©. En plus de vous fixer un objectif quotidien, essayez de rĂ©server un moment de la journĂ©e Ă  l’écriture. John Grisham, qui a publiĂ© de nombreux bestsellers, a commencĂ© sa carriĂšre d’écrivain alors qu’il Ă©tait avocat. Il se levait trĂšs tĂŽt chaque matin et Ă©crivait une page. Faites de l’écriture une habitude dont vous ne pourrez pas vous dĂ©faire. Trouvez un endroit unique oĂč vous installer pour Ă©crire et Ă©crivez chaque jour Ă  la mĂȘme heure de la journĂ©e. 5 Demandez des retours tĂŽt dans le processus. Bien que vous puissiez ĂȘtre protecteur Ă  l’égard de votre travail et vouloir le garder secret jusqu’à ce qu’il soit prĂȘt, ne faites pas cela. Demandez frĂ©quemment l’avis de gens qui sauront ĂȘtre honnĂȘtes avec vous quant Ă  votre travail. Demandez-leur leur avis tĂŽt dans le processus de crĂ©ation. Vous pourriez Ă©galement rejoindre un atelier d’écriture. Ces groupes vous aideront Ă  donner vie Ă  vos idĂ©es, vous permettront d’avoir des retours sur votre texte et vous obligeront Ă  poursuivre votre travail. Recourez Ă  Internet. Si vous ĂȘtes nerveux Ă  l’idĂ©e de montrer votre travail Ă  quelqu’un que vous connaissez, inscrivez-vous sur un forum en ligne. Trouvez un forum sur lequel vous pourrez Ă©changer avec d’autres Ă©crivains qui vous donneront leur avis sur votre travail et avec lesquels vous pourrez partager vos idĂ©es. Sur ce type de plateformes, vous pourrez choisir parmi diffĂ©rentes options pour vous faire aider dans votre travail [3] . PublicitĂ© 1 CatĂ©gorisez votre livre. Une fois que vous avez terminĂ© de rĂ©diger votre histoire, assurez-vous qu’elle correspond aux directives que les Ă©diteurs Allen & Unwin imposent. Les Ɠuvres Fiction junior. Pour les lecteurs dĂ©butants, entre 5 et 8 ans, de 5 000 Ă  10 000 mots. Pour les lecteurs assurĂ©s, entre 7 et 10 ans, de 10 000 Ă  30 000 mots. Pour les lecteurs intermĂ©diaires, entre 11 et 14 ans, de 30 000 Ă  55 000 mots. Les romans pour jeunes adultes. Pour les lecteurs adolescents, entre 13 et 16 ans, de 40 000 Ă  60 000 mots. Pour les adolescents plus murs et les lecteurs plus ĂągĂ©s, de 15 ans et plus, de 40 000 Ă  100 000 mots. Pour une liste plus complĂšte et pour davantage d’informations sur l’écriture et la publication d’un livre, consultez les sites Internet des maisons d’édition qui vous intĂ©ressent. 2 Relisez et modifiez votre histoire. Ne pensez pas qu’à un certain point, vous deviez arrĂȘter de reprendre votre histoire. Modifiez votre texte autant de fois que nĂ©cessaire. Si vous devez donner au processus de correction autant d’attention, si ce n’est plus, qu’au processus d’écriture lui-mĂȘme, vous devrez aussi savoir faire une pause. Vous vivez probablement depuis quelque temps dans l’histoire que vous crĂ©ez et il est temps pour vous de prendre des vacances. En vous accordant du temps, vous entrerez plus facilement dans l’état d’esprit propre Ă  la correction. Lors de cette Ă©tape, vous devrez relire votre travail Ă  froid, ĂȘtre prĂȘt Ă  faire les coupes et les changements nĂ©cessaires. Lorsque vous commencez Ă  corriger votre texte, modifiez le texte autant que nĂ©cessaire, mais ne le modifiez pas lorsque vous ne savez pas d’oĂč vient le problĂšme. Si vous n’avez pas de solution concrĂšte Ă  apporter, vous dĂ©truirez votre histoire et ne saurez pas comment la remettre en place. Il est possible de trop corriger » un texte, et cela est dangereux. Pour cela, demandez Ă  d’autres personnes de relire votre travail. Une autre paire d’yeux pourra remarquer des failles que vous avez laissĂ© passer parce que vous Ă©tiez trop prĂšs de votre travail. Demandez Ă  une personne en qui vous avez confiance de vous faire un retour et d’annoter votre texte. Jusqu’à maintenant, vous avez travaillĂ© dans un trou noir. Vous pourriez avoir du mal Ă  repĂ©rer certains passages qui mĂ©riteraient d’ĂȘtre retravaillĂ©s. Lisez les notes des autres, puis mettez-les de cĂŽtĂ©. Vous pourriez ne pas aimer ce que la personne a Ă©crit de votre texte. Lisez ces notes, dĂ©compressez, puis aprĂšs quelque temps, reprenez votre brouillon et incorporez les suggestions utiles. Oubliez celles qui ne le sont pas. 3 Demandez Ă  un rĂ©viseur de lire votre livre. Une fois que vous avez repris votre livre, une ou plusieurs fois, le moment sera venu de faire lire votre Ɠuvre par un vĂ©ritable rĂ©viseur. RĂ©viser un texte et l’écrire sont deux choses diffĂ©rentes. Vous aurez besoin de faire lire votre travail par quelqu’un qui saura dĂ©construire un livre, trouver les problĂšmes et vous donner des conseils sur la façon de reconstruire dĂ©finitivement votre histoire [4] . Recourir aux services d’un rĂ©viseur professionnel sera tout particuliĂšrement utile si vous avez l’intention d’autoĂ©diter votre livre. La derniĂšre chose que vous voudriez serait de laisser apparaitre une faute d’orthographe majestueuse dans votre livre, aprĂšs tout ce dur labeur. Un bon rĂ©viseur sera en mesure d’apporter de la clartĂ© et de la fluiditĂ© Ă  votre narration, sans changer votre voix. Votre rĂ©viseur apportera un regard objectif bienvenu Ă  votre travail et vous aidera non seulement Ă  corriger vos petites erreurs, mais Ă©galement Ă  mettre l’histoire en valeur, en l’édulcorant de tous les Ă©lĂ©ments superflus. Au final, l’aide d’un rĂ©viseur vous aidera Ă  obtenir un livre de qualitĂ© professionnelle. 4 Lisez une derniĂšre fois votre livre. Une fois que votre rĂ©viseur et vous aurez repris votre livre et lui aurez donnĂ© sa forme finale, assurez-vous que tout soit en ordre. Assurez-vous d’avoir trouvĂ© un bon titre que vous soyez prĂȘt Ă  garder. Commencez Ă  faire monter le buzz sur les rĂ©seaux sociaux. CrĂ©ez une page Facebook et un profile Twitter pour votre livre. Soyez actif sur ces comptes et publiez des nouvelles relatives au livre et autres informations pertinentes. PublicitĂ© 1 Pensez Ă  engager un agent. Un agent travaillera pour vous et vous aidera Ă  faire publier et vendre votre livre. Les agents ont de nombreux contacts dans le secteur. Cependant, si vous ĂȘtes nouveau dans le milieu, vous pourriez remarquer que les agents sont insaisissables et pas toujours faciles Ă  contacter [5] . Vous n’aurez pas obligatoirement besoin d’un agent. Si vous prĂ©voyez d’autoĂ©diter votre ouvrage, vous pourriez vous passer de l’aide d’un agent. Vous pourrez rechercher un agent sur le site du SFAAL Syndicat français des agents artistiques et littĂ©raires. Vous pourrez passer diffĂ©rents profils de professionnels en revue et voir les types d’ouvrages sur lesquels ils travaillent [6] . Assurez-vous de lire les rĂšgles de soumission de l’agent avant de lui prĂ©senter votre travail. GĂ©nĂ©ralement, vous devrez joindre les documents suivants. Une lettre d’accroche d’une page, dĂ©crivant votre travail. Le synopsis du livre. Un rĂ©sumĂ© de votre histoire. Si vous Ă©crivez de la littĂ©rature non romanesque, un document trĂšs dĂ©taillĂ©, d’environ 20 Ă  30 pages, expliquant pourquoi votre livre mĂ©rite d’ĂȘtre publiĂ© [7] . Quelques chapitres de l’ouvrage ou bien le manuscrit complet. 2 Renseignez-vous sur diffĂ©rentes maisons d’édition. Vous pourriez choisir d’autoĂ©diter votre ouvrage, mais si vous souhaitez toucher un large public, sachez qu’il sera prĂ©fĂ©rable d’ĂȘtre publiĂ© par une grande maison d’édition. Certaines maisons d’édition choisissent de ne publier ou mĂȘme de ne lire, que les manuscrits prĂ©sentĂ©s par un agent. Les agents et les maisons d’édition aiment Ă©galement les ouvrages Ă©crits par des auteurs dĂ©jĂ  connus. Cependant, cela ne veut pas dire qu’il vous sera impossible d’attirer leur attention. Ces professionnels voudront s’assurer que vous avez une audience et savez vous vendre vous-mĂȘme sur les rĂ©seaux sociaux. Certaines maisons d’édition, comme Penguin ou Allen & Unwin liront votre manuscrit, mĂȘme si vous n’ĂȘtes pas reprĂ©sentĂ© par un agent. Renseignez-vous sur les options d’autoĂ©dition [8] . L’autoĂ©dition peut sembler une bonne option pour court-circuiter tout un tas de gens qui vous opposeront un refus. Cela demande en fait beaucoup de travail et la raison pour laquelle il existe des maisons d’édition est justement que ces professionnels savent comment s’y prendre. Si vous optez pour l’autoĂ©dition et souhaitez publier des livres physiques, vous devrez trouver un bon distributeur. Vous pourriez Ă©galement publier votre livre sous forme d’ebook sur le site d’autoĂ©dition d’Amazon [9] . 3 Affinez vos options d’édition. Une fois que vous avez choisi quelques maisons d’édition plus vous en aurez choisi, mieux ce sera, commencez Ă  vous renseigner plus amplement sur celles-ci. Certaines ne publient que des livres pour adultes et seulement certains genres littĂ©raires, alors que d’autres accepteront de plus nombreux ouvrages. Vous devriez trouver toutes ces informations sur le site de la maison d’édition. Certaines imposent certaines rĂšgles et une limite du nombre de mots, ou si vous devez ĂȘtre reprĂ©sentĂ© ou non par un agent. Presque toutes les maisons d’édition exigeront un manuscrit physique imprimĂ© de votre livre. Gardez Ă©galement les caractĂ©ristiques imposĂ©es en tĂȘte. Certains Ă©diteurs prĂ©fĂšrent lorsque l’interligne est double et que le texte est Ă©crit dans une certaine police et Ă  une certaine taille. Respectez les rĂšgles imposĂ©es. N’envoyez pas votre texte par email ou sur un CD, Ă  moins d’ĂȘtre sĂ»r que la maison d’édition accepte ces formats. N’envoyez jamais votre manuscrit original ou votre seul et unique manuscrit ! Le texte envoyĂ© ne vous sera pas restituĂ©. 4 Envisagez l’autoĂ©dition en ligne. AutoĂ©diter un ebook est une option rĂ©aliste et courante. La façon la plus facile sera de recourir Ă  la mĂ©thode Amazon’s Kindle Direct Publishing. Vous pourrez simplement tĂ©lĂ©charger votre manuscrit sur la plateforme et commencer Ă  vendre votre livre. L’utilisation du service KDP est gratuite, mais Amazon retiendra jusqu’à 70 % de vos profits. Si vous autoĂ©ditez sur Internet, assurez-vous d’avoir fait relire votre travail par un professionnel et d’avoir fait faire la couverture par un designer graphique professionnel. Si vous recourez Ă  cette mĂ©thode, vous devrez Ă©galement travailler seul Ă  la promotion de votre ouvrage. Soyez rĂ©aliste. Vous ne deviendrez probablement pas la prochaine star du monde littĂ©raire avec votre premier ouvrage. Vous ne deviendrez pas cĂ©lĂšbre du jour au lendemain. GĂ©nĂ©ralement, acquĂ©rir une solide rĂ©putation demande des annĂ©es de travail et la publication de plusieurs livres. 5 Attendez et faites preuve de patience. Envoyez votre ouvrage au plus grand nombre de maisons d’édition possible. Vous pourriez devoir attendre jusqu’à 4 mois, voire plus, pour que votre livre soit lu. Si un Ă©diteur accepte votre livre, fĂ©licitations ! Vous verrez bientĂŽt votre ouvrage dans les magasins. Cependant, la maison d’édition ne se chargera pas forcĂ©ment de la promotion. Ce sera le travail d’un agent. Heureusement, une fois que votre travail aura Ă©tĂ© retenu par une maison d’édition, il ne vous sera gĂ©nĂ©ralement pas difficile de trouver un agent. Gardez tout de mĂȘme en tĂȘte que dans la plupart des cas, vous devrez vous charger vous-mĂȘme de la promotion de votre livre. PublicitĂ© Conseils Sachez que, quel que soit votre Ăąge, la plupart des maisons d’édition publieront votre travail s’il est bon. Soyez prĂȘt Ă  faire face aux critiques et faites-en bon usage. Relisez toujours votre manuscrit avant de le prĂ©senter Ă  un Ă©diteur. Aucune maison d’édition n’acceptera votre travail s’il est plein d’erreurs de grammaire ou d’incohĂ©rences. Sachez aussi qu’il pourrait ĂȘtre prĂ©fĂ©rable de recourir au service d’un rĂ©viseur professionnel. Écrivez ! Si tout le monde ne s’y prend pas de la mĂȘme façon, il est gĂ©nĂ©ralement conseillĂ© d’écrire autant que possible alors que les idĂ©es sont fraiches dans votre tĂȘte et de reprendre le texte plus tard. Les maisons d’édition ne se chargeront pas toujours de la promotion de votre livre. Ce sera Ă  vous, l’auteur, de vous en charger. L’éditeur vendra le produit, mais ne fera pas sa promotion ou peut-ĂȘtre seulement sur son site Internet. Parlez de votre travail Ă  vos amis et Ă  votre famille et distribuez des prospectus un petit peu partout. CrĂ©ez des pages sur les rĂ©seaux sociaux pour faire le buzz. Vous pourriez mĂȘme demander Ă  une librairie de votre ville de vous aider Ă  faire connaitre votre ouvrage. Tentez votre chance auprĂšs de nombreuses maisons d’édition. Certaines s’intĂ©resseront Ă  votre travail. Concentrez-vous sur l’histoire que vous ĂȘtes en train d’écrire. Si vous avez une autre idĂ©e, mettez-la par Ă©crit et voyez si vous pouvez l’inclure Ă  votre travail, sans mener l’histoire dans une direction tout Ă  fait diffĂ©rente. Ne vous souciez pas encore de savoir si les gens apprĂ©cieront votre travail ou non. Tout le monde ne lit pas les mĂȘmes genres et n’aime pas le mĂȘme type d’histoires. Avant de commencer Ă  Ă©crire, commencez toujours par faire un plan. Que ce soit dans votre tĂȘte ou sur papier, faites un plan. Cela vous Ă©vitera d’écrire une histoire sans queue ni tĂȘte. Si vous essuyez le refus d’une maison d’édition, poursuivez vos efforts. Rowling s’est vu opposer 14 refus pour Harry Potter et la pierre philosophale, avant de trouver un Ă©diteur qui a adorĂ© le livre. Essayez une application qui permet au public de lire vos histoires. Les lecteurs vous feront remarquer les erreurs et vous pourrez Ă©galement relire le travail d’autres auteurs. PublicitĂ© À propos de ce wikiHow Cette page a Ă©tĂ© consultĂ©e 25 310 fois. Cet article vous a-t-il Ă©tĂ© utile ?
dimanakah letak buku yang benar saat menulis
PENULISANARTIKEL ILMIAH Wisnu Jatmiko, dkk. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Panduan Penulisan Artikel Ilmiah Penulis: Wisnu Jatmiko Harry Budi Santoso Sumarsih Condroayu Purbarani Arie Rachmad Syulistyo Dwi Marhaendro J Purnomo Dian Firmansyah Mohammad Yusuf Qurrotin A'yunina M O A Nur Alfi Laili Desain Sampul:
Menulis buku adalah pekerjaan dengan proses yang panjang. Untuk membuat naskah berwujud buku, masih ada kegiatan penyuntingan, pengaturan tata letak, dan pencetakan, serta penerbitan buku. Dalam prosesnya, si penulis bisa menyunting dan mengatur tata letak secara mandiri, sebelum karyanya melalui proses editing dan layouting di suatu penerbit buku”. Setelah proses menulis buku selesai, penulis masih memiliki banyak pekerjaan. Selesai menulis buku bukan berarti selesai bekerja. Penulis masih punya banyak tugas, misalnya menyunting tulisannya sendiri dan mengatur tata letak. Memang, kedua pekerjaan itu bisa ia serahkan kepada pihak penerbit. Namun tidak ada salahnya jika ia mau berusaha sendiri terlebih dahulu, kemudian menyerahkan penyuntingan dan pengaturan tata letak lebih lanjut kepada penerbit. Jadi penerbit tinggal menyempurnakan pekerjaan yang telah dilakukannya. Dalam tulisan ini akan dibahas tata cara layouting secara mandiri dengan Microsoft Word. Dengan cara-cara ini, penulis dapat mengekplorasi kemampuannya dalam mengatur tata letak tulisan. Nantinya ia tidak hanya pandai menulis, tetapi juga membuat tulisannya rapi dan enak dilihat. Bagaimana cara mengatur tata letak sendiri? Caranya mudah sekali, yaitu dengan memanfaatkan program Microsoft Word. Ternyata program pengolah kata ini tidak hanya dapat digunakan untuk menulis, tetapi juga mengatur tata letak. Layouting dengan Microsoft Word dapat dilakukan dengan menempuh beberapa langkah berikut. Ambil sebuah buku yang telah dicetak dan perhatikan tiap-tiap halamannya. Semua halaman hendaknya diamati dengan baik, mulai dari halaman judul bagian depan hingga bagian belakang. Cermati dengan baik tiap-tiap letak huruf yang ada dan contohlah layouting buku tersebut. Mulailah bekerja dengan mengatur lebar halaman kertas. Biasanya ukuran kertas untuk buku adalah 14,5 cm x 21 cm; 13 cm x 19 cm; 14 cm x 20 cm; dan sebagainya. Gunakan saja ukuran yang diinginkan atau sesuaikan dengan ukuran yang biasa digunakan oleh penerbit yang dipilih untuk menjadi mitra. Setelah mengatur lebar halaman, atur pula margin dengan besaran 2 cm di setiap sisinya. Perlu diketahui bahwa mirror margin tidak perlu diatur, sebab penggunaan margin rata lebih aman untuk tata letak tulisan. Lihat kembali naskah buku, lalu atur halaman judul dan balik halaman judul. Dalam mengatur kedua halaman tersebut tidak ada aturan tertentu. Namun penting bagi penulis untuk melihat hal-hal yang perlu dicantumkan dalam kedua halaman tersebut. Biasanya halaman judul memuat judul, subjudul jika ada, dan nama penulis. Tulis pula ukuran buku dan jumlah dan logo penerbit beserta tahun penerbitan bisa dicantumkan setelah naskah diperiksa oleh penerbit buku. Begitu pula dengan tim kerja yang menyempurnakan naskah. Penulis juga bisa menambahkan pernyataan hak cipta. Pernyataan tersebut bisa dicontoh dari buku-buku yang telah diterbitkan. Pada dasarnya pernyataan hak cipta untuk setiap buku adalah sama. Pastikan bahwa semua halaman ganjil akan ada di sebelah kanan saat dicetak. Saat memasuki bagian teks, penting untuk melihat isi termasuk pendahuluan. Tahapan pertama perombakan isi dimulai dari penyusunan paragraf. Layouting paragraf penting untuk diseragamkan dari awal hingga akhir tulisan. Hal ini mencakup menjorok atau tidaknya paragraf. Selanjutnya, pilih jenis huruf dan ukurannya, indent spacing, dan spasi antarbaris. Penulis bisa menyesuaikan hal ini dengan ketentuan dari penerbit pilihannya. Ia juga bisa mengatur sendiri sesuai seleranya asalkan tulisannya tetap jelas, enak dibaca, dan enak dipandang. Biasanya font yang digunakan adalah font golongan serif, yakni yang ujung-ujung hurufnya runcing. Namun jika penulis ingin bukunya berwujud elektronik, ia dapat menggunakan font yang lebih nyaman untuk dibaca. Masih dalam tahapan pengaturan paragraf, penulis dapat mengubah gaya paragraf. Caranya, ia bisa menandai sebuah paragraf dengan blok lalu menekan tombol styles yang muncul di sekitar paragraf. Penulis dapat membuat gaya penulisan paragraf sendiri dengan memilih bagian Create a Style. Ketika muncul bar perintah untuk memberi nama, tuliskan nama dan klik OK. Paragraf akan muncul dengan gaya tampilan sesuai yang diinginkan. Selanjutnya, pilih paragraf berikutnya, tanamkan kursor di salah satu baris paragraf dan lihat pada bagian Standard Toolbar, lalu klik style yang baru saja dibuat. Otomatis paragraf tersebut akan berubah format seperti paragraf sebelumnya. Lebih mudahnya, penulis dapat menandai semua paragraf dengan blok kemudian memilih gaya penulisan paragraf sesuai dengan yang baru saja dibuat. Hal ini lebih cepat dan efisien karena dalam suatu isi buku terdapat banyak sekali paragraf. Penulis dapat pula mengubah gaya penulisan judul dan subjudul seperti mengubah gaya penulisan paragraf dengan melakukan langkah yang sama seperti langkah 9-10. Untuk pengaturan lebih lanjut mengenai tata letak buku, penulis dapat melakukan convert ke PDF atau EPUB. Biasanya program EPUB akan lebih ketat dalam memandu penulis mengatur tata letak tulisan dari naskah yang telah ditulis. Hasil pengaturan tata letak juga lebih rapi jika penulis menggunakan program EPUB. Dengan begitu, penulis juga sudah sedikit dimudahkan ketika akan mempublikasikan buku dalam bentuk elektronik, di samping mencetak dan menerbitkannya. Langkah-langkah di atas dapat dijadikan panduan bagi seorang penulis dalam mengatur tata letak tulisannya. Tidak hanya menulis buku dengan merangkaikan kata-kata atau kalimat hingga selesai, penulis juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa tulisannya layak terbit. Dengan melakukan penyuntingan dan pengaturan tata letak secara mandiri, ia dapat memperlihatkan bahwa ia telah berhasil menulis buku dengan baik. Sudah pasti hasil kerja seorang penulis yang lebih rapi dan lebih tertata akan lebih meyakinkan penerbit yang akan dijadikan sebagai mitranya Perlu diperhatikan bahwa pada dasarnya pekerjaan seorang penulis tidak akan berhenti ketika selesai menulis buku saja. Ia juga perlu melakukan penyuntingan tulisan dan pengaturan tata letak secara mandiri. Selebihnya, ia bisa menyerahkan hasil kerjanya ke penerbit yang menjadi mitranya untuk proses penyempurnaan. Penerbit buku kemudian akan memberikan penilaian kelayakan buku dapat dilakukan dengan memberikan respon atau masukan kepada penulis. Lebih lanjut, penerbit yang setuju dan menerima hasil karya penulis dapat mencetak dan menerbitkan buku yang ditulisnya. Referensi diakses pada tanggal 14 Juli 2016 pukul 0900 WIB [Wiwik Fitri Wulandari]
diselesaikantepat pada waktunya. Penulisan naskah yang berjudal "Menulis Makalah, Rangkuman, dan Buku serta Membaca Untuk Menulis Akademik" ini dalam rangka pengembangan salah satu tri darma perguruan tinggi, yaitu bidang penelitian. Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan- kekurangan.
Daftar Pustaka – Pengantar Teman-teman pernah mendengar istilah plagiat? Situasi ini bisa terjadi karena penulis tidak mencantumkan sumber asli dari bahan tulisan yang dibuatnya. Dalam dunia sekolah pun, teman-teman bisa saja terjebak dalam keadaan ini jika tidak mampu menuliskan sumber referensi dari makalah yang dibuat dengan baik dan benar. sumber gambar Walaupun terkesan mudah, nyatanya masih banyak yang kesulitan menerapkan penulisan daftar pustaka yang benar dalam akhir tulisannya. Tanda baca dan urutan selama penulisannya menjadi momok yang membuat seseorang terburu malas untuk mencantumkan berbagai referensi sumber dari tulisannya. Supaya teman-teman tidak dicap sebagai plagiat dan dapat menuliskannya secara tepat, berikut ini panduan cara menulis daftar pustaka yang tepat sesuai dengan jenis sumber yang dipakai. Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Buku Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis daftar pustaka dari sumber buku. Namun, hal paling utama adalah memperhatikan urutan dan tanda bacanya. Berikut adalah urutan sebuah referensi dari buku. 1. Nama Nama penulis ditulis paling awal. Ingatlah untuk selalu menuliskan nama belakang penulis terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda koma , setelah itu cantumkan nama depan dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada setelahnya dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika pada buku tersebut nama penulis dicantumkan lengkap dengan gelar pendidikan atau gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu dituliskan. 2. Tahun Terbit Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang teman-teman gunakan sebagai referensi. Jangan terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa saja buku yang kamu pakai merupakan cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir. 3. Judul Buku Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat dengan italic miring. 4. Kota dan Nama Penerbit Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan kota penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota, baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua . Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan teman-teman menggunakan tanda titik . untuk membatasi urutan nama, tahun terbit, judul buku, hingga kota dan nama penerbit. Contoh Daftar Pustaka dari Buku Data Buku Judul Family Medical Care Volume 4 Penulis Dr. John F. Knight Penerbit Indonesia Publishing House Kota Penerbit Bandung Tahun Terbit 2001 Cara Penulisan Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung Indonesia Publishing House. Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel dalam Jurnal, Koran, atau Majalah Tidak berbeda jauh dengan penulisan dari sumber berupa buku, teman-teman pun perlu mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul artikel, hingga kota dan nama penerbit. Hanya saja, ada perbedaan penulisan untuk beberapa urutan tersebut, yakni sebagai berikut. 1. Nama Pastikan nama yang teman-teman tulis dalam daftar pustaka artikel tersebut adalah penulis artikelnya, bukan editor dari jurnal, koran, ataupun majalah yang menjadi sumber referensi. 2. Judul Dahulukan penulisan judul artikel yang menjadi sumber referensi. Penulisan tidak dengan format italic, melainkan tegak lurus dengan pemberian tanda kutip “ pembuka dan penutup. Setelah itu, lanjutkan dengan penulisan sumber jurnal ataupun majalah yang memuat artikel tersebut. Penulisan nama jurnal, majalah, atau koran baru dicetak miring. Ikutkan di halaman berapa artikel tersebut dimuat yang ditulis dalam tanda kurung [
]. Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel Jurnal Data Artikel Judul Jurnal Sirok Bastra Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 Judul Artikel Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Pangkalpinang Penulis Umar Solikhan Penerbit Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kota Terbit Pangkalpinang Tahun Terbit 2013 Cara Penulisan Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 hlm. 123-129. Pangkalpinang Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penulisan Daftar Pustaka dari Internet Selain artikel cetak, tidak jarang seseorang mengambil sumber tulisannya dari artikel-artikel di internet dalam Untuk penulisan daftar pustaka dari internet seperti ini, urutannya adalah sebagai berikut 1. Nama Cara penulisan nama untuk artikel daring tidak berbeda dengan penulisan nama dari sumber buku maupun artikel cetak. 2. Tahun Penayangan Tuliskan tahun penayangan dari artikel tersebut. 3. Judul Judul artikel daring tidak ditulis secara italic, melainkan hanya diapit tanda kutip “. 4. URL Jangan lupa menyalin alamat URL dari artikel tersebut agar dapat diakses jika ada yang ingin membuktikan kesahihannya. 5. Waktu Pengambilan Di bagian akhir, jangan lupa mencantumkan waktu pengambilan artikel daring itu secara lengkap, yakni tanggal dan jam saat kamu mengunduh ataupun menjadikannya referensi. Selain urutan, masalah tanda batas dalam daftar pustaka artikel internet/daring agak berbeda dengan penulisan dari sumber cetak. Tanda titik . sebagai batas hanya berlaku untuk mengakhiri nama penulis dan tahun penayangan. Sementara itu, pembatasan dari judul ke URL dan dari URL ke waktu pengambilan data berupa tanda koma ,. Contoh Daftar Pustaka dari Internet Artikel Daring Data Artikel Judul Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global? Penulis Jeko Iqbal Reza Tanggal Tayang 29 Agustus 2015 Waktu Akses 10 Februari 2016, pukul URL Cara Penulisan Reza, Jeko Iqbal. 2015. “Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global”, diakses pada 10 Februari 2016 pukul Kontributor Teodora Nirmala Fau, Alumnus Program Studi Bahasa Indonesia UI Materi lainnya Majas Unsur Intrinsik Puisi Unsur Intrinsik Cerpen
.
  • 9qfwer9om4.pages.dev/283
  • 9qfwer9om4.pages.dev/390
  • 9qfwer9om4.pages.dev/38
  • 9qfwer9om4.pages.dev/321
  • 9qfwer9om4.pages.dev/339
  • 9qfwer9om4.pages.dev/165
  • 9qfwer9om4.pages.dev/369
  • 9qfwer9om4.pages.dev/87
  • 9qfwer9om4.pages.dev/7
  • dimanakah letak buku yang benar saat menulis